Judul Album : Sepondok Dua Cinta
Artis : Lina Silvia
Tahun Produksi : 1992
Music Director : Harry B.
Produksi : Mahkota Records
Sukses sebuah album rekaman memang terkadang susah diprediksi. Dukungan promosi yang memadaipun terkadang tidak mampu membuat sebuah album melesat, tapi kadang-kadang album yang diluncurkan nyaris tanpa promosi malah bisa berbicara banyak di pasaran. Satu hal yang juga unik, terkadang sebuah lagu bisa sukses di pasaran, dinyanyikan kembali sampai beberapa dekade, tapi nama sang penyanyi malah tidak diketahui. Salahsatu contohnya adalah sebuah lagu dangdut berjudul SEPONDOK DUA CINTA ini. Penyanyi aslinya adalah LINA SILVIA, penyanyi pendatang baru dimasanya yang langsung melejitkan lagu ini menjadi hits besar. Ironisnya, nama penyanyinya seperti tenggelam oleh popularitas lagunya yang kemudian banyak dirilis lagi oleh penyanyi lain seperti RANA RANI dan TUTI WIBOWO. Sosok Lina nyaris tidak terdeteksi, namanya seperti menguap begitu saja setelah album ini laris manis di pasaran. Satu hal yang patut disayangkan karena keberhasilan sebuah album seharusnya menjadi modal bagi seorang penyanyi untuk bisa eksis lebih lama di industri musik. Album ini sendiri juga sebenarnya bukan full album Lina, karena Lina hanya bernyanyi dua buah lagu dari 5 lagu yang ada di album ini. 3 lagu lainnya dinyanyikan oleh PURNAMAGATI.
Track List:
1. SEPONDOK DUA CINTA
Asmin Cayder
Lina Silvia
2. BULAN BINTANG
Fenty S.
Lina Silvia
3. TAK KUJUAL CINTAKU
Meggy Z.
Purnamagati
4. CINTA BERAKHIR DUKA
Endang Raes
Purnamagati
5. PRIA DURJANA
Fenty S.
Purnamagati
SEPONDOK DUA CINTA
Tiada mungkin satu pondok ada dua cinta
Ada dua cinta
Biarkanlah aku yang mengalah
Daripada bathinku tersiksa
Tiada mungkin satu ranjang ada tiga nyawa
Ada tiga nyawa
Dimana perasaan hatimu
Bunuh aku jikalau perlu
Setega-teganya lelaki buaya
Tapi tak setega dirimu yang durjana
Sekejam-kejamnya pengkhianat cinta
Tapi tak sekejam engkau yang durhaka
Mana mungkin dia menjadi maduku
Sedangkan kau tahu dia adik kandungku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar